Minggu, 26 Desember 2010

PERAWATAN PADA MESIN BUBUT


A.    Bahan
Bahan praktek yang digunakan adalah sebauh mesin uji lelah yang berada di lab. Mekanik mesin dengan komponen yang di alignment yaitu :
a.  Eretan.
b.  Chack/pencekam.
c.  Kedudukan mesin.

I.         LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN :
a.       Perawatan Alat/ Tool
b.      Perawatan Umum
c.       Perawatan Khusus
d.      Perawatan Kedudukan Mesin

A.    Perawatan Alat /Tool :
a.       Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak
b.      Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran
c.       Pengecekan senter kepala lepas
d.      Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan putar

B.     Perawatan Umum :
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
1.      Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2.      Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
3.      Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
4.      Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
5.      Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.
6.      Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin
C.    Perwatan khusus :
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
1.      Motor utama (motor pembangkit)
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:
Ø  Motor tidak mampu bekerja
Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja :
a.       Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
b.      Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
c.       Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
d.      Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
e.       Coil pada saklar terbakar
f.       Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
g.      Rem motor tidak berfungsi secara baik

Ø  Motor cepat panas
Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :
a.       Perbedaan tegangan
b.      Periksa tegangan listrik yang masuk
c.       Beban motor yang berlebihan;
Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan

BAGIAN ATAU KOMPONEN PERAWATAN
1.      Kepala tetap
Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:
1.      Putaran poros utama tersendat-sendat
2.      Putaran poros utama terlalu berat
3.      Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
4.      Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
5.      Tidak senter
2.      Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
1.      Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
2.      Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengatasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
3.      Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
4.      Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
5.      Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
6.      Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
7.      Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
8.      Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.
3.      Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.

4.      Kunci chak :
Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena alat yang sering digunakan untuk membuka dan mengencangkan pencekam, perawatan yang harus dilakukan adalah :
1.      Periksa bagian pengencang/ mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi haus maka pengencangangan terjadi slip
2.      Jika terjadi haus, perlu penambahan daging, dengan cara pengelasan listrik
3.      Setelah dilas kemudian, fraislah ( Mesin Milling) pengunci hingga terbentuk persegi, ( segi empat )
4.      Setelah terbentuk rapihkann;ah bagian yang tajam agar tidak melukai pekerja

II.           LANGKAH-LANGKAH KERJA

Langkah-langkah kerja:
         Sebelum melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety tools guna menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Adapun langkah-langkah kerja untuk melakukan alignment adalah: .
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya
3.      Periksa setaip bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak pada saat motor sebelum bekerja maupun sedang bekerja.
4.      Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan menggunakan dial indicator.
5.      Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack / pencekam, Gunakan dial indicator.
6.      periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dan kedudukan eretan.
7.      Lumasi oli / pelumas pada bagian – bagian yang terjadi gesekan.
8.      Lakukan penyetelan / nglepel pada kedudukan mesin agar terjadi keseimbangan.
9.      Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
10.  bersihkan tempat kerja setelah mengaligment

III.        PERMASALAHAN
  
A.    Analisa pada eretan.
   Dari survey yang dilakukan, maka dapat kita menyimpulkan bahwa eretan atas dan eretan melintang   masih harus di aligment, karena pada setiap eretan masih terlalu bergesekan atau kurangnya pelumasan.Pada tutup eretan pecah maka harus mengganti tutup eratan yang baru.

B.     Analisa pada chack / pencekam.
                 Dari pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
                 a. chack terjadi kebalingan.
                 b. baut pengikat poros chack dalam kurang satu.
                 c. Baut chack patah satu.
Maka chack tersebut harus menyetel kembali semula agar hasil penyayatan lebih baik. Analisa pada kedudukan mesin/ngepel. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis peroleh, dapat kita mengambil kesimpulan bahwa kedudukan mesin tidak terjadi kerataan kedudukan, maka harus di lepel agar mesin dapat digunakan sebaik mungkin, agar redaman getaran pada kecepatan lebih sedikit terjadi getaran yang tidak kita inginkan.

IV.   Gambar Alat pada Mesin Bubut :
Jenis-jenis senter putar mesin bubut

pembawa

Penyangga


Alat Potong / Pahat Bubut :
1) Pahat bentuk

Pahat bentuk digunakan untuk membentuk benda kerja sesuai
bentuk permukaan yang diharapkan, salah satu contohnya
adalah pahat yang ujungnya beradius.
Pahat bentuk yang lain adalah berbentuk pesegi, biasanya untuk
membuat alur pada benda silinder.

Gambar 1 : Pahat bentuk radius

2) Pahat Ulir

Pahat ulir digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal maupun ganda. Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir yang diinginkan. Untuk itu diperlukan pengasahan pahat sesuai dengan mal ulirnya. Pahat ulir tidak mermpunyai sudut tatal, permukaannya rata dengan ujung beradius sesuai radius kaki ulir yang besarnya tergantung besar kisar ulirnya. Di bawah ini ilustrasi pahat ulir segi tiga dan ulir segi empat.


Gambar 2 : Pahat ulir segi tiga

3) Pahat dalam

Pahat dalam digunakan untuk membubut bagian dalam silinder atau membuat lubang sejajar sumbu. Pahat dalam baik untuk bubut rata maupun ulir memerlukan batang pemegang yang ukuran diameternya lebih kecil dibanding diameter dalam dari lubang yang dibuat.
Gambar 4: Pahat dalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar