Senin, 22 November 2010

SIFAT-SIFAT LOGAM

            Dalam pembahasan ini untuk mempelajari perihal sifat-sifta dan karateristik suatu logam.Kaitannya erat dengan dalam penggunaan bahan ini di kehidupan sehari-hari, dan pemakainnya. Adapun kaitannya dengan sifat logam antara lain ; Sifat Mekanis, Sifat Kemis , Sifat fisis, dan Sifat Teknologis.

1. Sifat Mekanis.
            Sifat mekanis adalah kemampuan dan sifat suatu bahan untuk menahan beban yang dialami oleh bahan tersebut, baik beban statis, dinamis, atau berubah-ubah pada berbagai keadaan, pada suhu tinggi maupun nol derajat sekalipun. Sifat mekanis dari logam tersebut berupa elastisitas, kekuatan, kekerasan, liat, kegetasannya, ketahanan aus , dan kekuatan tekan. Sifat mekanis berkaitan erat dengan lamanya menerima beban, keadaan lingkungan, frekuensi pembebanan, dan kecepatannya, keadaan suhu pada waktu pembebanan, besarnya beban dan kekuatan menekan pada percobahan bahan.
           Sifat mekanis suatu logam dapat dibedakan beberapa macam sesuai dengan bentuk pembebanannya, sebagai berikut :

a. Sifat mekanis dalam Pembebanan Tarik
           Jika suatu logam menerima beban tarik maka logam tersebut akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran akibat pembebanan yang dikenakan kepadanya. Jika perubahan bentuk dan ukuran terus kembali ke semula setelah beban dilepaskan, bahan tersebut dik teatakan memiliki sifat elastis dan perubahan bentuknya disebut deformasi elastis. Bila perubahan bentuk dan ukuran tersebut tetap ada meskipun beban telah dilepaskan dan mengalamjang pertambahan panjang atau pengecilan penampang. Bahn tersebut bersifat plastis dan perubahan bentuknya disebut Deformasi Plastis.

b. Sifat mekanis dalam Pembebanan Dinamis
           Kekuatan Suatu Logam dalam menerima beban bolak-balik, serta kemampuan untuk menahannya dalam beberapa kali balikan tertentu, bahan tersebut dikatakan tahan patah atau (ulet). Beban yang diterima disebut beban dinamis sedangkan tegangan bolak-balik tertinggi mampu ditahan oleh bahan tersebut disebut batas kelelahan atau tegangan luluh. Pada beban arik dan beban dinamis, apabila patahnnya bersifat halus, berbentuk lancip dan ada kalanya berbentuk mangkuk, dinamakan patahan liat. Apabila patahannya hampir rata dan berkristal kasar dikatakan patahan getas.

c. Sifat mekanis pada Beban Kejut
            Beban kejut umumnya diterima oleh bahan pada saat dikenai gaya pukul atau beban yang diterima secara tiba-tiba. Suatu bahan yang memiliki ketahanan patahan pada beban kejut dan pada suhu tinggi, dikatakan bahan itu ulet atau liat. Dalam suatu pembebanan sampai patah, apabila berlangsung pada suhu yang lebih tinggi dan besarnya gaya yang diterima lebih kecil dan dengan suhu yang lebih rendah, dikatakan bahan itu lebih getas.

d. Sifat mekanis untuk Kekerasan Bahan
            Kekerasan merupakan sifat mekanis dari suatu bahan terhadap perubahan bentuk karena suatu goresan atau penekanan. Suatu bahan yang mampu menahan goresan dari bahan lain dan tidak terluka, berarti bahan tersebut lebih keras. Jika bahan tersebut mampu menahan goresan, berarti bahan tersebut digunakan untuk menahan bahan gesek yang berarti tahan terhadap keausan dan dapat dikerjakan dengan mesin.

2. Sifat Fisis.

            Sifat fisis suatu logam adalah bagaimana keadaan logam itu apabila mengalami peristiwa fisika, misalnya keadaan waktu terkena pengaruh panas dan pengaruh listrik. Karena pengaruh panas yang diterima pada suhu, bahkan akan mencair atau hanya, mengalami perubahan bentuk dan ukurannya. Dari sifat fisis itu, dapat ditentukan titik cair suatu bahan dan titik didihnya, sifat menghantarkan panas, keadaan pemuaian pada waktu menerima panas, perubahan bentuknya karena panas, dan lain-lain. Pengaruh panas yang diterima oleh suatu bahan dengan sendirinya dapat berhubungan dengan sifat mekanis bahan tersebut, bahkan karena panas yang diterima oleh bahan tersebut dapat mengubah sifat mekanis dari bahan tersebut. Misalnya, pada proses penyepuhan logam yang dipanaskan pada suhuh tertentu dan setelah itu didinginkan secara tiba-tiba bahan tersebut akan menjadi keras, dan apabila bahan yang dipanaskan dan didinginkan dengan perlahan maka diperoleh kekerasanya lebih rendah dibandingkan dengan bahan yang didinginkan secara cepat.
             Sifat fisis yang ditimbulkan oleh pengaruh listrik berhubungan dengan kekuatan bahan itu dalam menghantarkan arus listrik atau menghambat aliran listrik. 

3. Sifat Kemis

                 Sifat kemis atau sifat kimia adalah bagaimana kondisi bahan tersebut mampu menahan adanya zat kimia yang dikenakan pada bahan tersebut. Misalnya, apakah bahan itu larut atau menjadi reaksi apabila terkena larutan asam, basa, dan garam. Apakah terjadi oksidasi jika terkena larutan atau bahan lain.  
                 Kelarutan bahan tersebut terhadap zat kimia berhubungan erat dengan ketahanan bahan terhadap pencemaran logam oleh keadaan sekitar. Pencemaran logam oleh keadaan sekitar dinamakan korosi. Apabila logam berkorosi, logam akan berubah kedalam garamnya oksidasi, atau hidroksidannya. Karena peristiwa korosi disebabkan oleh reaksi kimia langsung dan elektro kimia maka sifat kimia dari suatu logam sangat perlu diketahui dalam hal pemilihan bahan untuk suatu konstruksi.

4. Sifat Teknologis

               Sifat Teknologis merupakan kemampuan suatu bahan dalam proses pengerjaanya secara teknis. Sifat-sifat itu meliputi: kemampuan bahan unutuk dilas, kemampuan untuk dikerjakan dengan mesin, kemampuan untuk bahan tuangan, dan kemampuan untuk penempaan. Sifat-sifat teknologis dari suatu bahan itu perlu diketahui sebelum pengolahan bahan dilakukan, misalnya, mampukah bahan itu dikerjakan dengan mesin perkakas, unutk mendapatkan hasil yang baik, dapatkah bahan itu dituang atau dicor tanpa penyusutan ukuran yang berarti, dan sebagainya. 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar