Selasa, 30 November 2010

Asa Untukmu…

hujan…….
kau membawa butiran air berirama
mengingatkan aku padamu cinta….

yang saat ini telah mengisi ruang hati dan jiwaku

tak pernah bisa kutepiskan walau sedetik bayanganmu yang selalu hadir dibenak fikiranku

kau memberi warna terindah dalam hidupku

kau memberi kesejukan kala gundah menjenguk kalbuku

kau yang bisa membangkitkan kembali semangat juangku
tika kukelemasan
sungguh engkau sangat berarti dalam hidupku

kau yang mengukir kenangan_kenangan manis dan pahatan terindah didinding_dinding sanubariku

mungkin kita tak akan pernah tahu akan takdir yang telah ditetapkan untuk kita

namun kuakan selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu

tak pernah ada rasa bosan dihatiku untuk terus menunggu waktu memberi restu
akan perwujudan rasaku dan rasamu

disini senantiasa kusulam do’a dalam jaga dan lelapku semoga penantian ini kan segera sampai kemuara,
menjadi jembatan untuk kita mengecapi bahagia yang sesungguhnya…

_Just før mydearest_by ayung_

Rabu, 24 November 2010

BAJA KARBON DAN KARATERISTIKNYA

              Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur utama Fe  dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifat-sifatnya adalah karbon, sedangkan unsur yang lain berpengaruh menurut presentasinya. Pemakain Campuran Karbon pada baja yang dibutuhkan adalah sebanyak karbon yang dibutuhkan pada pemakain suatu alat.
               Semakin tinggi paduan Carbon pada Fe titik didihnya lebih rendah pada peleburannya. Maka penambahan unsur carbon pada baja sangatlah berpengaruh pada tingkat kekerasan suatu bahan yang akan diproses menjadi barang yang berhubungan dengan pemesinan maupun lainnya. Dan juga menetukan keuletaan dan kegetasan suatu bahan tersebut, pada saat diuji kekerasannya.
         
               Klasifikasi Baja Karbon

* LCS  :  mempunyai kadar karbon dibawah 0,25% / Low Carbon Steel
* MCS : mempunyai kadar karbon diatas 0,25 % sampai 0,6% / Medium Carbon Steel
* HCS :  mempunyai normalnya harga kekerasan diatas 0,6 dan 1,4% / High Carbon Steel


               Sifat - sifat Baja Karbon

* LCS :
             a. Mempunyai sifat  : keuletan dan ketangguhan yang baik dan harga kekerasan lebih mahal
             b. Diaplikasikan untuk body Mobil, Kapal, Pipa dan Jembatan dll. 
             c. Mempunyai kekuatan luluh : 275 Mpa ( 40.000 Psi )
             d. Kekuatan Tarik : 415 dan 550 Mpa

*MCS :
             a. Dapat dikeraskan dengan baik mengeraskan dengan cara dipanasakan dengan cepat.
             b. Diaplikasikan untuk Rel Kereta Api
             c. Siftanya : tahan aus Sangat Keras, tidak ulet.
*HCS :
             a. Dapat dikeraskan dengan Tempering
             b. Diaplikasikan untuk: Tool Steel , Alat pemotong, Pisau machine.
             c. Sifatnya : Sangat Keras, tidak ulet, Getas, Mudah rapuh.

Proses Pembuatan Baja

            Baja diproduksi didalam dapur pengerollan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas (Skrap) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa  proses pembuatan baja antara lain:

I. Proses Konventor
            adalah sebuah proses terdiri dari suatu tabung yang berbentuk bulat lonjong dan dengan menghadap kesamping.
* Sistem Kerja :
            a. Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 derajat Celcius
            b. Dimiringkan untuk memasukan  bahan baku baja ( 1/8 dari volume konventor )
            c. Kembali ditegakkan
            d. Udara dengan tekanan 1,5 - 2 atm atau dihembuskan dengan kompresor skala dapur tinggi.

    Proses Konventor Terbagi Dua yaitu :
 
A. Proses Konventor Basemer ( Asam )
           adalah lapisan bagian dalam tersebut dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau axid asam (Si O2 ). Bahan dapat diolah besi kasar kelabu cair ( CaO) tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan (Si O2 -> Si O2 + CaO -> CaSi O3.

B. Proses Thomas ( Basa )
           adalah lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit (kalsium karbonat dan magnesium (CaO + MgCo3) besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung (P) antara 1,7- 2%, Mn 1-2% dan Si 0,6-0,8 %. Setelah Mn dan Si terbakar, P membuat oksida phospor ( P2O5) untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3CaO + P2O5 -> Ca3 PO4. 


II. Proses Siemens Martin
           adalah menggunakan sistem regenerator (+- 3000 derajat C ) fungsi dari regenerator adalah :                         a. memanaskan gas dan udara atau dengan menambah temperatur dapur.
           b. sebagai fundamen/ landasan dapur 
           c. menghemat pemakaian tempat
               Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih 
               * Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika ( SiO2 )
               * Besi putih dilapisi dengan batu dolomit ( 40% Mg CO3 + 60% CaCO3 )


III. Proses Basic Oxygen Furnance
      a. Logam cair dimasukan keruang bakar ( dimiringkan lalu ditegakkan )
      b. Oxigen ( +- 1000 ) ditiupkan lewat Oxigen lance keruang bakar dengan 
           kecepatan tinggi ( 55 m3 ( 995 % O2 ) tiap satuan ion muatan )
      c. Ditambahkan bubuk kapur ( CaO ) untuk menurunkan kadar P dan S
          Keuntungan BOF adalah : 
          - BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
          - Proses hanya lebih kurang 50 menit.
          - Phospor dan Sulfur dapat terusir dulu dari pada karbon


 IV. Proses Dapur Listrik
       Pada temperatur tinggi dengan menggunakan busur cahaya elektroda dan induksi listrik 
Keuntungan :
       a. Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
       b. Temperatur dapat diatur
       c. Efisiensi termis dapur tinggi
       d. Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh sehingga kwalitasnya baik.


Produk Baja Karbon
- Screw Driver, block smitchs hammers,
- Screw, Hammers
- Vise jaws, knives, drills, tools for turning, bras, and, wood, reamers.
          





Senin, 22 November 2010

SIFAT-SIFAT LOGAM

            Dalam pembahasan ini untuk mempelajari perihal sifat-sifta dan karateristik suatu logam.Kaitannya erat dengan dalam penggunaan bahan ini di kehidupan sehari-hari, dan pemakainnya. Adapun kaitannya dengan sifat logam antara lain ; Sifat Mekanis, Sifat Kemis , Sifat fisis, dan Sifat Teknologis.

1. Sifat Mekanis.
            Sifat mekanis adalah kemampuan dan sifat suatu bahan untuk menahan beban yang dialami oleh bahan tersebut, baik beban statis, dinamis, atau berubah-ubah pada berbagai keadaan, pada suhu tinggi maupun nol derajat sekalipun. Sifat mekanis dari logam tersebut berupa elastisitas, kekuatan, kekerasan, liat, kegetasannya, ketahanan aus , dan kekuatan tekan. Sifat mekanis berkaitan erat dengan lamanya menerima beban, keadaan lingkungan, frekuensi pembebanan, dan kecepatannya, keadaan suhu pada waktu pembebanan, besarnya beban dan kekuatan menekan pada percobahan bahan.
           Sifat mekanis suatu logam dapat dibedakan beberapa macam sesuai dengan bentuk pembebanannya, sebagai berikut :

a. Sifat mekanis dalam Pembebanan Tarik
           Jika suatu logam menerima beban tarik maka logam tersebut akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran akibat pembebanan yang dikenakan kepadanya. Jika perubahan bentuk dan ukuran terus kembali ke semula setelah beban dilepaskan, bahan tersebut dik teatakan memiliki sifat elastis dan perubahan bentuknya disebut deformasi elastis. Bila perubahan bentuk dan ukuran tersebut tetap ada meskipun beban telah dilepaskan dan mengalamjang pertambahan panjang atau pengecilan penampang. Bahn tersebut bersifat plastis dan perubahan bentuknya disebut Deformasi Plastis.

b. Sifat mekanis dalam Pembebanan Dinamis
           Kekuatan Suatu Logam dalam menerima beban bolak-balik, serta kemampuan untuk menahannya dalam beberapa kali balikan tertentu, bahan tersebut dikatakan tahan patah atau (ulet). Beban yang diterima disebut beban dinamis sedangkan tegangan bolak-balik tertinggi mampu ditahan oleh bahan tersebut disebut batas kelelahan atau tegangan luluh. Pada beban arik dan beban dinamis, apabila patahnnya bersifat halus, berbentuk lancip dan ada kalanya berbentuk mangkuk, dinamakan patahan liat. Apabila patahannya hampir rata dan berkristal kasar dikatakan patahan getas.

c. Sifat mekanis pada Beban Kejut
            Beban kejut umumnya diterima oleh bahan pada saat dikenai gaya pukul atau beban yang diterima secara tiba-tiba. Suatu bahan yang memiliki ketahanan patahan pada beban kejut dan pada suhu tinggi, dikatakan bahan itu ulet atau liat. Dalam suatu pembebanan sampai patah, apabila berlangsung pada suhu yang lebih tinggi dan besarnya gaya yang diterima lebih kecil dan dengan suhu yang lebih rendah, dikatakan bahan itu lebih getas.

d. Sifat mekanis untuk Kekerasan Bahan
            Kekerasan merupakan sifat mekanis dari suatu bahan terhadap perubahan bentuk karena suatu goresan atau penekanan. Suatu bahan yang mampu menahan goresan dari bahan lain dan tidak terluka, berarti bahan tersebut lebih keras. Jika bahan tersebut mampu menahan goresan, berarti bahan tersebut digunakan untuk menahan bahan gesek yang berarti tahan terhadap keausan dan dapat dikerjakan dengan mesin.

2. Sifat Fisis.

            Sifat fisis suatu logam adalah bagaimana keadaan logam itu apabila mengalami peristiwa fisika, misalnya keadaan waktu terkena pengaruh panas dan pengaruh listrik. Karena pengaruh panas yang diterima pada suhu, bahkan akan mencair atau hanya, mengalami perubahan bentuk dan ukurannya. Dari sifat fisis itu, dapat ditentukan titik cair suatu bahan dan titik didihnya, sifat menghantarkan panas, keadaan pemuaian pada waktu menerima panas, perubahan bentuknya karena panas, dan lain-lain. Pengaruh panas yang diterima oleh suatu bahan dengan sendirinya dapat berhubungan dengan sifat mekanis bahan tersebut, bahkan karena panas yang diterima oleh bahan tersebut dapat mengubah sifat mekanis dari bahan tersebut. Misalnya, pada proses penyepuhan logam yang dipanaskan pada suhuh tertentu dan setelah itu didinginkan secara tiba-tiba bahan tersebut akan menjadi keras, dan apabila bahan yang dipanaskan dan didinginkan dengan perlahan maka diperoleh kekerasanya lebih rendah dibandingkan dengan bahan yang didinginkan secara cepat.
             Sifat fisis yang ditimbulkan oleh pengaruh listrik berhubungan dengan kekuatan bahan itu dalam menghantarkan arus listrik atau menghambat aliran listrik. 

3. Sifat Kemis

                 Sifat kemis atau sifat kimia adalah bagaimana kondisi bahan tersebut mampu menahan adanya zat kimia yang dikenakan pada bahan tersebut. Misalnya, apakah bahan itu larut atau menjadi reaksi apabila terkena larutan asam, basa, dan garam. Apakah terjadi oksidasi jika terkena larutan atau bahan lain.  
                 Kelarutan bahan tersebut terhadap zat kimia berhubungan erat dengan ketahanan bahan terhadap pencemaran logam oleh keadaan sekitar. Pencemaran logam oleh keadaan sekitar dinamakan korosi. Apabila logam berkorosi, logam akan berubah kedalam garamnya oksidasi, atau hidroksidannya. Karena peristiwa korosi disebabkan oleh reaksi kimia langsung dan elektro kimia maka sifat kimia dari suatu logam sangat perlu diketahui dalam hal pemilihan bahan untuk suatu konstruksi.

4. Sifat Teknologis

               Sifat Teknologis merupakan kemampuan suatu bahan dalam proses pengerjaanya secara teknis. Sifat-sifat itu meliputi: kemampuan bahan unutuk dilas, kemampuan untuk dikerjakan dengan mesin, kemampuan untuk bahan tuangan, dan kemampuan untuk penempaan. Sifat-sifat teknologis dari suatu bahan itu perlu diketahui sebelum pengolahan bahan dilakukan, misalnya, mampukah bahan itu dikerjakan dengan mesin perkakas, unutk mendapatkan hasil yang baik, dapatkah bahan itu dituang atau dicor tanpa penyusutan ukuran yang berarti, dan sebagainya.